ARCHITECTURE,
ME AND MY HOBBY
Yak, pada halaman ini saya akan
bercerita (curhat) sedikit, asal muasal kenapa saya bisa memilih dan masuk di
prodi teknik arsitektur.
Pada awalnya mungkin saya ingin
masuk prodi teknik arsitektur karena saya ingin jadi seorang komikus (pengarang
komik), sedikit tidak nyambung memang, Ya tapi itulah kenyataanya.
Berawal dari buku komik ONE PIECE
yang saya pinjam dari teman, saya yang sangat suka menggambar ini menjadi
sangat tertarik dengan komik. One Piece sendiri adalah karya mangaka(komikus)
dari jepang, Eiichiro Oda. sudah lebih dari 17 tahun beliau bergelut di bidang
komik, dan sudah banyak pula penghargaan yang beliau terima.
Selain ceritanya yang menarik dan karakternya yang unik. Saya juga
menyukai desain2 setting tempat nya. Desain desain bangunan yang beliau buat selalu
membuat saya takjub.
Sejak saat itu, saya bermimpi bisa menjadi komikus seperti Eiichiro
Oda. saya lalu mecoba membuat komik
karya sendiri (walau masih di buku tulis),tapi hasilnya kurang memuaskan,
karena saya tidak bisa menggambar setting tempat dengan baik. Lalu akhirnya
saya memutuskan setelah sma nanti akan masuk kuliah teknik arsitektur untuk
mempelajari lebih lanjut tentang ilmu-ilmu menggambar bangunan. Aneh bukan,
mempelajari ilmu bangunan hanya untuk membuat komik.
Saat SNMPTN, saya memutuskan Arsitektur
UNDIP sebagai pilihan pertama dan satu-satunya pilihan. Kenapa memilih UNDIP, jujur karena saya tidak
mau kuliah terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Lalu kenapa hanya memilih UNDIP, mungkin
karena saya sedikit keras kepala dan merasa yakin bisa di terima disana, karena
tahun sebelumnya ada dua kakak kelas saya yang lolos SNMPTN di Arsitektur
UNDIP, saya merasa kemungkinan saya
lolos di UNDIP lebih besar.Tapi takdir berkata lain, saya dinyatakan tidak
lolos. Lalu saat SBMPTN saya hampir saja mengulangi kesalahan yang sama, yaitu
hanya memilih satu pilihan. ibu saya memberi nasehat agar saya memilih
alternatif lain, lalu entah kenapa alternatif lain yang pertama kali ibu saya
sarankan adalah UNNES, padahal pada saat
itu saya tidak tahu dan tidak yakin bahwa di UNNES ada prodi teknik Arsitektur.
karena itu adalah nasehat dari ibu saya, saya mencoba mencari tahu langsung
apakah di UNNES ada prodi teknik Arsitektur, ternyata benar seperti yang ibu
saya katakan. Mungkin ini adalah sebuah petunjuk bahwa saya memang harus kuliah
di UNNES. Lalu saya menempatkan UNNES sebagai pilihan kedua , karena masih
sedikit berharap bisa lolos di UNDIP. Dan saat pengumuman saya lolos di teknik
arsitektur UNNES. Saya sangat bersukur bisa lolos melalui jalur SBMPTN ini,
karena menurut saya SBMPTN adalah jalur yang paling sulit.
Sebelum perkuliahan, kami disibukkan dengan berbagai macam kegiatan dari
mulai PPA, TM, makrab dan lain sebagainya. Jujur, Kegiatan-kegiatan tersebut
sangat menyenangkan dan banyak pengalaman baru pula yang bisa saya dapatkan.
Saat hari perkuliahan pertama, mata kuliah pertama, dan jam pertama kami sempat kaget, karena langsung
diberi tugas. Yah kalau tanpa tugas bukan arsitektur namanya.
setelah beberapa minggu kuliah, tugas yang diberikan semakin banyak, dan
banyak teman yang mengeluh, tapi entah kenapa saya bisa sedikit menikmatinya, mungkin
karena pada dasarnya saya sangat suka menggambar, jadi ya enjoy-enjoy aja.
Saya sangat bersyukur bisa masuk di teknik arsitektur UNNES, bisa bertemu
teman baru, dosen-dosen yang super dan tugas-tugas yang wow pastinya. Meskipun
pada saat itu akreditasi disini masih C, tidak membuat kami pasrah dengan
keadaan, tapi justru membuat kami agar bisa lebih aktif dalam menyelenggarakan
berbagai macam kegiatan agar bisa meningkatkan akreditasi yang ada menjadi
lebih baik.
Meskipun tujuan awal saya masuk arsitektur sedikit terlupakan, karena
terlalu banyak tugas. tapi saya masih berharap bisa menjadi komikus suatu saat
nanti.