Selasa, 17 Maret 2015


ARCHITECTURE, ME AND MY HOBBY

Yak, pada halaman ini saya akan bercerita (curhat) sedikit, asal muasal kenapa saya bisa memilih dan masuk di prodi teknik arsitektur.

Pada awalnya mungkin saya ingin masuk prodi teknik arsitektur karena saya ingin jadi seorang komikus (pengarang komik), sedikit tidak nyambung memang, Ya tapi itulah kenyataanya.

Berawal dari buku komik ONE PIECE yang saya pinjam dari teman, saya yang sangat suka menggambar ini menjadi sangat tertarik dengan komik. One Piece sendiri adalah karya mangaka(komikus) dari jepang, Eiichiro Oda. sudah lebih dari 17 tahun beliau bergelut di bidang komik, dan sudah banyak pula penghargaan yang beliau terima.

Selain ceritanya yang menarik dan karakternya yang unik. Saya juga menyukai desain2 setting tempat nya.  Desain desain bangunan yang beliau buat selalu membuat saya takjub.
Sejak saat itu, saya bermimpi bisa menjadi komikus seperti Eiichiro Oda.  saya lalu mecoba membuat komik karya sendiri (walau masih di buku tulis),tapi hasilnya kurang memuaskan, karena saya tidak bisa menggambar setting tempat dengan baik. Lalu akhirnya saya memutuskan setelah sma nanti akan masuk kuliah teknik arsitektur untuk mempelajari lebih lanjut tentang ilmu-ilmu menggambar bangunan. Aneh bukan, mempelajari ilmu bangunan hanya untuk membuat komik.

Saat SNMPTN,  saya memutuskan Arsitektur UNDIP sebagai pilihan pertama dan satu-satunya pilihan.  Kenapa memilih UNDIP, jujur karena saya tidak mau kuliah terlalu jauh dari tempat tinggal saya.   Lalu kenapa hanya memilih UNDIP, mungkin karena saya sedikit keras kepala dan merasa yakin bisa di terima disana, karena tahun sebelumnya ada dua kakak kelas saya yang lolos SNMPTN di Arsitektur UNDIP, saya  merasa kemungkinan saya lolos di UNDIP lebih besar.Tapi takdir berkata lain, saya dinyatakan tidak lolos. Lalu saat SBMPTN saya hampir saja mengulangi kesalahan yang sama, yaitu hanya memilih satu pilihan. ibu saya memberi nasehat agar saya memilih alternatif lain, lalu entah kenapa alternatif lain yang pertama kali ibu saya sarankan adalah UNNES, padahal  pada saat itu saya tidak tahu dan tidak yakin bahwa di UNNES ada prodi teknik Arsitektur. karena itu adalah nasehat dari ibu saya, saya mencoba mencari tahu langsung apakah di UNNES ada prodi teknik Arsitektur, ternyata benar seperti yang ibu saya katakan. Mungkin ini adalah sebuah petunjuk bahwa saya memang harus kuliah di UNNES. Lalu saya menempatkan UNNES sebagai pilihan kedua , karena masih sedikit berharap bisa lolos di UNDIP. Dan saat pengumuman saya lolos di teknik arsitektur UNNES. Saya sangat bersukur bisa lolos melalui jalur SBMPTN ini, karena menurut saya SBMPTN adalah jalur yang paling sulit.

Sebelum perkuliahan, kami disibukkan dengan berbagai macam kegiatan dari mulai PPA, TM, makrab dan lain sebagainya. Jujur, Kegiatan-kegiatan tersebut sangat menyenangkan dan banyak pengalaman baru pula yang bisa saya dapatkan.

Saat hari perkuliahan pertama, mata kuliah pertama, dan jam  pertama kami sempat kaget, karena langsung diberi tugas. Yah kalau tanpa tugas bukan arsitektur namanya.
setelah beberapa minggu kuliah, tugas yang diberikan semakin banyak, dan banyak teman yang mengeluh, tapi entah kenapa saya bisa sedikit menikmatinya, mungkin karena pada dasarnya saya sangat suka menggambar, jadi ya enjoy-enjoy aja.

Saya sangat bersyukur bisa masuk di teknik arsitektur UNNES, bisa bertemu teman baru, dosen-dosen yang super dan tugas-tugas yang wow pastinya. Meskipun pada saat itu akreditasi disini masih C, tidak membuat kami pasrah dengan keadaan, tapi justru membuat kami agar bisa lebih aktif dalam menyelenggarakan berbagai macam kegiatan agar bisa meningkatkan akreditasi yang ada menjadi lebih baik.

Meskipun tujuan awal saya masuk arsitektur sedikit terlupakan, karena terlalu banyak tugas. tapi saya masih berharap bisa menjadi komikus suatu saat nanti.

0 komentar :

Posting Komentar